web widgets

Jumat, 10 Januari 2014

Laporan Study Wisata, Observasi Hutan Mangrove di Pulau Bali



BAB II
HUTAN MANGROVE

  A.    Latar Belakang
Hutan mangrove sebagai salah satu ekosistem yang sangat unik merupakan sumberdaya alam yang sangat potensial. Mangrove mendukung keanekaragaman flora dan fauna komunitas terestris akuatik yang secara langsung atau tidak langsung berperan penting bagi kelangsungan hidup manusia baik dari segi ekonomi, sosial maupun lingkungan (ekologi). Upaya pemanfaatan hutan mangrove perlu diselaraskan dengan upaya pelestarian dan penelitian agar fungsi hutan mangrove secara ekologis dan sosial-ekonomis tetap lestari dan berkelanjutan. Upaya-upaya yang dilakukan hendaknya melibatkan semua pihak yang terkait seperti masyarakat, pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat serta pihak-pihak lain dalam bentuk kemitraan yang adil dan sejajar. Karena letaknya yang berada di ekosistem yang lebih besar yaitu ekosistem yang diapit oleh ekosistem darat dan ekosistem laut, maka pengelolaan hutan mangrove sebagai suatu ekosistem harus melibatkan semua potensi sumber daya alam, manusia dan buatan yang berada di ekosistem darat, laut dan pesisir itu sendiri. Pohon mangrove memiliki daun yang lebar dan ujungnya rincing. Ujung daun yang runcing memudahkan air hujan melewati daun. Seperti halnya hutan hujan tropis, pohon mangrove juga memiliki akar penyangga tetapi berukuran kecil. Selain akar penyangga, juga terdapat akar tiang dan akar napas. Akar penyangga dan tiang menjadi penyokong batang pohon mangrove di daerah yang berlumpur. Tanah yang secara terus menerus tergenang air menyebabkan kandungan oksigen sangat sedikit. Untuk itu, akar napas menjorok keluar dari tanah berlumpur untuk mengambil oksigen dari udara.
B.     Hutan Mangrove 
a.      Pengertian 
      Sebelum kita melangkah lebih jauh dalam memahami isi laporan ini,kita perlu memahami devinisi tentang mangrove dan hutan mangrove.Mungkin pertanyaan pertama yang muncul dalam pikiran kita sesudah kita membaca kata-kata “Mangrove”  adalah,apa yang dimaksud dengan mangrove ? Kata mangrove adalah kombinasi antara bahasa Portugis mangue dan bahasa Inggris grove. Mangrove adalah vegetasi hutan yang tumbuh diantara garis pasang surut.Jadi Hutan mangrove adalah hutan yang tumbuh di muara sungai, daerah pasang surut atau tepi laut. Tumbuhan mangrove bersifat unik karena merupakan gabungan dari ciri-ciri tumbuhan yang hidup di darat dan di laut. Umumnya mangrove mempunyai sistem perakaran yang menonjol yang disebut akar nafas (pneumatofor). Sistem perakaran ini merupakan suatu cara adaptasi terhadap keadaan tanah yang miskin oksigen atau bahkan anaerob.
       Hutan mangrove juga merupakan habitat bagi beberapa satwa liar yang diantaranya terancam punah, seperti harimau sumatera (Panthera tigris sumatranensis), bekantan (Nasalis larvatus), wilwo (Mycteria cinerea), bubut hitam (Centropus nigrorufus), dan bangau tongtong (Leptoptilus javanicus), dan tempat persinggahan bagi burung-burung migran.
C.    Penyebaran Hutan Mangrove di Bali
Hutan mangrove di Bali tersebar di beberapa lokasi pada areal seluas 3067,71 Ha, terdiri dari 2177,5 Ha berada dalam kawasan hutan dan 890,21 Ha di luar kawasan hutan. Tiga lokasi terluas dimana terdapat hutan mangrove adalah Taman Hutan Raya (Tahura) Ngurah Rai (1373,5 Ha), Nusa Lembongan (202 Ha), dan Taman Nasional Bali Barat (602 Ha).
D.    Karakteristik Habitat Hutan Mangrove 
Ø  Umumnya tumbuh pada daerah pasang surut yang jenis tanahnya berlumpur, berlempung, atau berpasir.
Ø  Tergenang air laut secara berkala.
Ø  Menerima pasokan air tawar yang cukup dari darat. 
Ø  Terlindung dari gelombang besar dan arus pasut yang kuat 
Ø  Air bersalinitas payau (2 – 22 permil) hingga asin (38 permil)
A.    Manfaat dan Fungsi Hutan Mangrove 
Ø  Peredam gelombang dan angin, pelindung dari abrasi, penahan intrusi air laut ke darat, penahan lumpur dan perangkap sedimen.
Ø  Penghasil sejumlah besar detritus (hara) bagi plankton. 
Ø  Daerah asuhan (nursery grounds), tempat mencari makan (feeding grounds), dan daerah pemijahan (spawning grounds) berbagai jenis ikan, udang, dan biota laut lainnya. 
Ø  Penghasil kayu konstruksi, kayu bakar, bahan baku arang, dan bahan baku kertas. 
Ø  Pemasok larva (nener) ikan, udang, dan biota laut lainnya. 
Ø  Habitat bagi beberapa satwa liar, seperti burung, reptil, dan mamalia. 
Ø  Tempat wisata
B.     Faktor Penyebab Kerusakan Hutan Mangrove 
Ø  Pemanfaatan yang tidak terkontrol, karena ketergantungan masyarakat yang menempati wilayah pesisir sangat tinggi. 
Ø  Konversi hutan mangrove untuk berbagai kepentingan (perkebunan, tambak, pemukiman, kawasan industri, wisata dll.) tanpa mempertimbangkan kelestariandan fungsinya terhadap lingkungan sekitar merupakan penyebab utama menurunnya luasan hutan mangrove secara signifikan. 
Ø  Exploitasi Hutan mangrove secara berlebihan,tanta pemulihan kembali. 
Ø  Kurangnya kesadaran masyarakat akan besarnya manfaat hutan mangrove bagi kelangsungan hidup manusia. 
Ø  Pemerintah kurang memperhatikan hutan mangrove.
C.    Akibat Rusaknya Hutan Mangrove 
Ø  Instrusi air laut. 
Ø  Turunnya kemampuan ekosistem mendegradasi sampah organic,minyak bumi dll. 
Ø  Penurunan keanekaragamanhayati di wilayah pesisir. 
Ø  Peningkatan abrasi pantai. 
Ø  Turunnya sumber makanan, tempat pemijah & bertelur biota laut. Akibatnya produksi tangkapan ikan menurun. 
Ø  Turunnya kemampuan ekosistem dalam menahan tiupan angin, gelombang air laut dll. 
Ø  Peningkatan pencemaran pantai.
D.    Upaya Yang Harus Dilakukan Untuk Memperbaiki Kawasan Hutan Mangrove 
Ø   Penanaman kembali mangrove 
Ø  Peningkatan motivasi dan kesadaran masyarakat untuk menjaga dan memanfaatkan mangrove secara bertanggungjawab. 
Ø  Ijin usaha dan lainnya hendaknya memperhatikan aspek konservasi. 
Ø  Peningkatan pengetahuan dan penerapan kearifan local tentang konservasi
Ø  Peningkatan pendapatan masyarakat pesisir 
Ø  Program komunikasi konservasi hutan mangrove 
Ø  Penegakan hukum 
Ø  Perbaikkan ekosistem wilayah pesisir secara terpadu dan berbasis masyarakat. 
Ø  Pengaturan kembali tata ruang wilayah pesisir,pemukiman, vegetasi,dll.


BAB III
PENUTUP

A.   KESIMPULAN
         Berdasarkan apa yang telah diuraikan pada pembahasan dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut :
*      Mangrove merupakan ekosistem yang sangat khas, sehingga manfaatnya bukan hanya dari kayu saja, tetapi juga berbagai jasa lingkungan lainnya yang sangat penting bagi pendukung kehidupan. Sehingga hilangnya mangrove, secara total akan memberikan dampak kerugian yang sangat besar bagi nilai ekonomi maritim Indonesia.
*      Perkembangan kondisi lingkungan Hutan mangrove di Bali dari tiap tahunnya mengalami perkembangan yang baik, karena adanya upaya rehabilitasi serta penanaman bibit baru pada lahan sekitarnya.
*      Sampah atau limbah rumah tangga masih menjadi kendala utama dalam pelestarian Hutan Mangrove.Pengelolaan Hutan Mangrove di Bali, yang dikarenakan kekurangsadaran masyarakat sekitarnya yang masih membuang sampah atau limbah rumah tangga ke kali yang bermuara ke hutan tersebut.
*      Hutan Mangrove memiliki peranan dan manfaat yang sangat baik Ekosistim sekitar dan memiliki nilai ekonomi yang dapat diandalkan untuk memajukan perekonomian.
B.   SARAN 
Ø  Selain untuk pariwisata, sebaiknya Hutan Mangrove dimanfaatkan untuk mencari ilmu. 
Ø  Sebaiknya dibudayakan dan dirawat kelestarianya Hutan Mangrove 
Ø  Sebaiknya keberadaan Hutan Mangrove diperluas disemua daerah tidak hanya di Bali. 
Ø  Dalam rangka mempertahankan bahkan kemungkinan meningkatkan nilai ekonomi maritim Indonesia, Pemerintah perlu menyetop kegiatan konversi Hutan Mangrove ke bentuk apapun. 
Ø  Pemerintah daerah harus lebih giat lagi melakukan penyuluhan atau sosialisasi pentingnya keberadaan hutan mangrove kepada masyarakat yang bertempat tinggal di sekitar kawasan Hutan Mangrove. 
Ø  Kegiatan pengelolaan Hutan Mangrove yang optimal harus dihitung atas dasar kepentingan ekonomi, ekologis, dan sosial yang berimbang. Sehingga diperlukan zona-zona pemanfaatan Mangrove yang mengakomodir kepentingan perlindungan, pelestarian, dan pemanfaatan mangrove secara tepat. 
Ø  Semua peraturan perundangan yang terkait dengan mangrove perlu ditegaskan secara tegas bagi para pelanggar yang menyebabkan rusaknya mangrove. Partisipasi dai semua pihak untuk pelestarian Hutan Mangrove perlu dtingkatkan.


DAFTAR PUSTAKA





http.//www.lablink.or.id/Satwa/stw-harimau.htm




Tidak ada komentar:

Posting Komentar