KETERAMPILAN BERBAHASA
A. HAKIKAT KETERAMPILAN BERBAHASA
Setiap
orang memiliki tingkat keterampilan berbahasa yang berbeda-beda. Ada orang yang
memiliki keterampilan berbahasa tinggi, sedang, dan rendah. Orang yang
keterampilan berbahasa tinggi, akan mudah mencapai tujuan komunikasi yang ia
lakukan. Begitu juga sebaliknya, orang yang keterampilan berbahasanya sedang
atau rendah, kualitas pencapaian tujuan komunikasi yang ia lakukan lebih rendah
daripada orang berketerampilan berbahasa tinggi. Kondisi tersebut tidak
terlepas dari pembawaan manusia sejak lahir. Namun, tidak berarti keterampilan
berbahasa seseorang tidak bisa berkembang. Keterampilan berbahasa seseorang
dapat berkembang dengan terlatih.
B. PENGERTIAN KETERAMPILAN BERBAHASA
Keterampilan
berbahasa merupakan sesuatu yang penting untuk dikuasai setiap orang untuk
mencapai tujuan dalam berkomunikasi.
Encoding: Pengirim pesan aktif
memilih pesan yang akan disampaikan, dalam wujud ambang-lambang
berupa bunyi/tulisan.
Decoding:
Penerima pesan aktif menerjemahkan lambang-lambang berupa bunyi/tulisan menjadi
makna sehingga pesan tersebut dapat diterima secara utuh.
C. MANFAAT KETERAMPILAN BERBAHASA
Dapat dibayangkan apabila kita tidak
memiliki kemampuan berbahasa. Kita tidak dapat mengungkapkan pikiran, tidak
dapat mengekspresikan perasaan, dan tidak dapat melaporkan fakta-fakta yang
kita amati. Di pihak lain, kita tidak dapat memahami pikiran, perasaan,
gagasan, dan fakta yang disampaikan oleh orang kepada kita.
Jangankan tidak memiliki kemampuan,
seperti yang dikemukakan di atas, kitapun akan mengalami apabila keterampilan
berbahasa yang kita miliki tergolong rendah. Sebagai guru, kita akan mengalami
kesulitan dalam menyajikan materi pelajaran kepada para siswa bila keterampilan
berbicara yang kita miliki tidak memadai atau dipihak lain para siswa akan
mengalami kesulitan menangkat pelajaran yang kita sampaikan secara lisan karena
keterampilan berbicara yang kta miliki tidak memadai atau karena kemampuan
siswa rendah dalam mendengarkan. Begitu juga pengetahuan dan kebudayaan tidak
akan dapat disampaikan dengan sempurna, bahkan tidak akan dapat disampaikan
dengan sempurna, bahkan tidak akan dapat diwariskan kepada generasi berikutnya
apabila kita tidak dapat memperoleh pengetahuan yang disampaikan para pakar
apabila kita tidak memiliki keterampilan membaca yang memadai.
Banyak contoh lain yang menunjukkan
betapa pentingnya keterampilan berbahasa dalam kehidupan. Bagi seorang menajer
misalnya, keterampilan berbicara memegang peran penting. Ia hanya bisa
mengelola karyawan di departemen atau organisasi yang dipimpinnya apabila ia
memilki keterampilan berbicara. Kepemimpinannya akan berhasil bila didukung
pula oleh keterampilan mendengarkan, membaca, dan juga menulis yang berkaitan
dengan profesinya. Sebaliknya, jabatan sebagai seorang manajer tidak akan
pernah dapat diraih apabila yang bersangkutan tidak dapat meyakinkan otoritas
yang berkaitan melalui keterampilannya berbicara dan menulis.
Profesi-profesi di bidang hubungan
masyarakat, pemasaran/penjualan, politik, hokum (jaksa, hakim, pengacara)
adalah contih-contoh bidang pekerjaan yang mensyaratkan dimilikinya
keterampilan berbahsam baik berbicara, menyimak, menulis, dan membaca.
D.
ASPEK
KETERAMPILAN BERBAHASA
Keterampilan berbahasa
mencakup empat keterampilan, yaitu sebagai berikut:
1. Keterampilan
menyimak (listening skills)
2. Keterampilan
berbicara (speaking skills)
3. Keterampilan
membaca (reading skills)
4. Keterampilan
menulis (writing skills)
Ciri-ciri
|
Lisan
|
Tulisan
|
Reseptif
|
Mendengarkan
|
Membaca
|
Produktif
|
Berbicara
|
Menulis
|





Tidak ada komentar:
Posting Komentar